Sejarah Singkat Gereja Kemah Injil Indonesia dalam Kronologi Waktu
1. Tahun 1928 - Rev. Dr. R. A. Jaffray, misionari CMA dari Kanada yang 32 tahun di Tiongkok adalah sebagai perintis yang menginjakkan kaki di Balikpapan pada tanggal 10 Februari 1928 dan mulai melakukan pekabaran Injil di Balikpapan dan Samarinda. Ini yang dijadikan patokan sebagai hari masuknya Injil lewat pelayanan lembaga misi CMA. Beliau kembali lagi ke China setelah pelayanan ini dan mempersiapkan pengutusan Injil ke Indonesia (Hindia Belanda)
2. Tahun 1929 – Dr. R. A. Jaffray dan Dr. Leland Wang membentuk lembaga misi bernama Chinese Foreign Mission Union (CFMU) atau Persekutuan Utusan Injil Tionghoa untuk membantu Dr. Jaffray mewujudkan misi pekabaran Injil di Indonesia.
3. Tahun 1929 - Tanggal 31 Juli 1929 ada 7 orang dibaptis di Balikpapan dan ini adalah buah sulung yang dicatat dalam pelayanan Misi CMA di Indonesia. Tenaga misi yang ditempatkan di sana adalah David Clench dan Paul Lenn.
4. Tahun 1930 – Bulan September 1930 Jaffray pindah ke Makassar secara penuh dari Tiongkok dan menjadikan Makassar sebagai basis pelayanan atau Pusat Pekabaran Injil untuk menjangkau Indonesia.
5. Tahun 1930 – Bulan Oktober 1930 edisi perdana Majalah Kalam Hidup terbit di Makassar yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Penerbitan Kalam Hidup yang mencetak bahan khotbah dan bahan pelajaran Alkitab. Tahun 1958 Penerbit Kalam Hidup pindah ke Bandung.
6. Tahun 1932 – Januari 1932 dimulai kelas perdana Sekolah Alkitab Makassar (SAM) untuk mempersiapkan hamba Tuhan nasional menjadi utusan Injil ke seluruh Indonesia. Tahun 1958 SAM berubah nama menjadi Jaffray Bible College dan Tahun 1966 menjadi Sekolah Tinggi Theologia Jaffray sampai sekarang.
7. Tahun 1932 – Pada 15 Mei 1932 Gereja Kemah Injil pertama dibentuk di Jl. G. Merapi Makassar, yang ditandai dengan ibadah perdana dengan Gembala Sidang pertama Pdt. David Clench.
8. 1942-1945 – R. A. Jaffray ditawan oleh penjajah Jepang dan wafat di kamp tawanan Jepang di Tana Toraja tanggal 29 Juli 1945.
9. Tahun 1949-1965 - Mulai terbentuk organisasi Kemah Injil yang pertama kali organisasi ini pada awalnya bernama KINGMI (Kemah Injil Gereja Masehi Indonesia) yang pusatnya ada di wilayah-wilayah hasil pekabaran Injil:
a. KINGMI Kalimantan Barat tahun 1949 di Balai Sepuak
b. KINGMI Kalimantan Timur tahun 1952 di Long Bia
c. KINGMI Indonesia Timur (KINGMIT) tahun 1956 di Makassar
d. KINGMI Irian Jaya tahun 1963 di Kota Baru (Jayapura)
e. KINGMI Jawa Sumatera tahun 1965 di Jakarta.
10. Tahun 1965 – Tanggal 11-18 Februari 1965 KINGMI dari berbagai wilayah membentuk KINGMI Persekutuan di Makassar, dan ikut bergabung dari gereja yang serumpun yaitu semua lulusan SAM:
a. Gereja KIBAID (Toraja)
b. Gereja Bahtera Injil (Sulawesi Utara)
c. Gereja Zending Kristen Indonesia yang kemudian bergabung menjadi KINGMI Jawa Sumatera.
d. Menara Injil Gereja Kristen Indonesia (MIGKI) tahun 1948 bergabung ke KINGMIT
e. Gereja Sinar Injil di Bali tahun 1949 bergabung ke KINGMIT
f. Gereja Masehi Alor tahun 1952 bergabung ke KINGMIT
g. Kemah Injil Gereja Protestan Indonesia di Bandung tahun 1960 bergabung ke KINGMI Jawa Sumatera.
11. Tahun 1983 – Pada tanggal 1-8 Februari 1983 di Makassar, KINGMI Persekutuan menjadi Gereja Kemah Injil Indonesia Kesatuan yang melebur menjadi satu yaitu KINGMI Kalbar, KINGMI Kaltim, KINGMIT (Indonesia Timur), KINGMI Irian Jaya, KINGMI Jasum. Sedangkan KIBAID dan Bahtera Injil menyatakan keluar dari Gereja Kesatuan dan membentuk Sinode tersendiri.
12. Tahun 1984 –GKII adalah Gereja Kesatuan sah sebagai badan hukum yang diaktakan dalam Akta Notaris No 14 oleh Notaris E. Sianipar, SH pada tanggal 11 Juli 1984 di mana seluruh KINGMI yang ada di wilayah-wilayah membubarkan diri dan menjadi Gereja Kemah Injil Indonesia kesatuan.
13. Tahun 1987-1993 – Tanggal 22 Agustus 1987 GKII memperoleh status terdaftar dengan No. 87 Tahun 1987 di Kementerian Agama Republik Indonesia yang izinnya berlaku selama ada GKII di Indonesia (seumur hidup). Juga telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara tanggal 31 Desember 1993 No. 105 sehingga GKII sah sebagai badan hukum. Saat ini KINGMI yang ada di wilayah menjadi Organsiasi Wilayah di mana strukturnya Badan Pengurus Pusat, Badan Pengurus Wilayah, Badan Pengurus Daerah/Klasis dan Badan Pengurus Jemaat.
14. Tahun 1991-2019 Wilayah-Wilayah bertambah menjadi 13 Wilayah Pelayanan dengan Wilayah yang ditambah yaitu:
a. Wilayah Sulawesi Utara (1991)
b. Wilayah Kaltengsel (2001)
c. Wilayah Indonesia Timur 2 (2001), yang lama menjadi Indonesia Timur 1
d. Wilayah Papua menjadi Papua Wilayah 1, 2, dan 3 (2006)
e. Wilayah Kalimantan Utara (2011)
f. Wilayah 2 Kalimantan Barat (2016)
g. Wilayah Persiapan 4 Papua (2016)
15. Tahun 2019 – Data statistik terakhir dari GKII: Ada 13 wilayah pelayanan, dengan 119 Daerah/Klasis, gereja lokal mandiri berjumlah 1826, Pos PU/PI berjumlah 414, dan anggota jemaat keseluruhan 449.190 orang yang terdiri jumlah baptis 370.974 dan yang belum baptis 128.216 orang.
Sumber Penulisan/Informasi:
1. Arsip BPP GKII di Jakarta.
2. R. A. Jaffray, “The Call of the Dyacks: The Wild Man of Borneo”, 23 Juni 1928 tersedia di http://www.cmalliance.org/resources/archives/downloads/pioneer/pioneer-1928-06.pdf.
3. R.A. Jaffray, “Pioneer to the Dutch East Indies” di Majalah Pioneer Vol. 1/1, Nov. 1929, tersedia di http://www.cmalliance.org/resources/archives/downloads/pioneer/pioneer-1929-11.pdf
4. Rodger Lewis, Karya Kristus di Indonesia: Sejarah Gereja Kemah Injil Indonesia Sejak 1930, Bandung: Kalam Hidup, 1995.
5. Tse Ying Kwang, 30 Tahun Kiprah Penginjilan di Asia Tenggara (1929-1959) The Chinese Foreign Mission Union (Persekutuan Utusan Injil Indonesia), Surabaya: Sinode GKKA, 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih atas Kunjunganmu