Iklan

Minggu, 18 September 2022

Sejarah Singkat Pulau Doom, Sorong

 koleksi pribadi penulis 

Sejarah Singkat
PULAU DOOM, SORONG
====================

Tempo lalu saya berada di kota Sorong, Papua Barat, dan, saat berada disana saya sempat mengunjungi Pulau Doom.

Dalam bahasa penduduk setempat, Suku Malamooi, "dum" berarti pulau yang ditumbuhi oleh banyak pohon buah. Dalam kenyataannya, memang banyak sekali tanaman buah-buahan tumbuh di pulau ini, khususnya buah sukun.

Sejak masa pendudukan Belanda, Pulau Doom sudah berpenghuni. Awalnya, pulau ini merupakan bagian dari teritorial Kesultanan Tidore, dan, sebelum kedatangan Belanda, Pulau Doom merupakan pulau milik bangsawan Maluku, keluarga Malibela. Penghuni awal pulau itu adalah mereka yang ditugaskan oleh keluarga bangsawan untuk mengawasi dua pulau lain yang juga milik keluarga Malibela, yaitu Pulau Soop dan Pulau Nana Selatan.

Pulau Doom merupakan bekas pusat pemerintahan Negara Belanda di wilayah Timur Indonesia pada masa perang dunia II. Pemerintah kolonial telah melihat potensi pulau ini sejak tahun 1800-an. Pada tahun 1863 pulau itu mulai tercatat dalam dokumen Belanda. Dinyatakan, Dr H.A Bernstein mengumpulkan materi studi kebudayaan bagi Rijksmuseum voor Volkenkunde, Leiden. Kemudian, Pulau Doom dijadikan sebagai ibu kota pusat pemerintahan Sorong yang disebut Onderafdeling sekitar tahun 1935. Jadi, pada masa itu pusat pemerintahan bukan di kota Sorong karena Sorong belum berbentuk sama sekali, Pulau Dom lah yang menjadi pusat pemerintahan Belanda di wilayah itu. 

Infrastruktur dan aliran listrik lebih dulu tiba di Pulau Doom sehingga dari jauh pulau ini terlihat sangat bercahaya pada malam hari. Pemerintah Hindia Belanda menggunakan diesel sebagai pembangkit listrik di sana, dan ini masih bisa kita saksikan di pulau tersebut. Terangnya cahaya dari pulau ini membuat masyarakat setempat menyebut Pulau Doom dengan sebutan 'Pulau Bintang'.

Bukan hanya Belanda, Jepang-pun meninggalkan jejak mereka di pulau ini. Pada masa Perang Dunia II, Jepang menjadikan Pulau Doom sebagai basis pertahanan mereka di wilayah perairan Papua sebab pada masa Perang Dunia II, penjajah Jepang menjadikan Pulau Doom sebagai basis pertahanan di wilayah perairan Papua. Pihak militer Jepang banyak membuat gua yang saling tersambung dengan beberapa bunker pertahanan, khas strategi perang Jepang pada masa itu. Bahkan, ada yang bunker yang langsung menghadap ke Bandar Udara Jeffman, Sorong, di sekitar daerah Tanjung Lampu Jepang. Tanda bahwa selain dipakai untuk bertahan, bunker juga menjadi tempat strategis dalam rangka menggempur lawan di Pulau Papua. Tentara Jepang banyak membuat gua yang saling terhubung dengan banyak bunker pertahanan ala strategi perang Jepang kala itu. Oleh karena itu, tidak aneh bila saat ini kita akan menemukan banyak sekali gua peninggalan Jepang tersebar luas di wilayah daratan Pulau Doom.

Bangunan-bangunan di Pulau Doom memiliki arsitektur yang sangat berbeda dengan wilayah Papua lainnya, termasuk Kota Sorong. Rumah masyarakat tradisional Papua pada umumnya berbentuk honai bagi wilayah pedalaman, atau berbentuk perahu terbalik di wilayah laut, juga rumah panggung, atau gubuk kayu. Sedangkan, di Pulau Doom yang akan ditemukan adalah rumah-rumah khas Belanda dengan konstruksi betonnya. 

Berbagai fasilitas peninggalan pemerintah Belanda seperti gardu listrik, gereja tua, dan gedung serbaguna pun masih berdiri kokoh, sehingga menjadi daya tarik tersendiri dari pulau ini. 

Ada becak yang menjadi sarana transportasi umum di pulau ini, ongkosnya sangat murah, Rp. 5000/trip sejauh apapun jaraknya di pulau ini. Untuk mencapai pulau ini bisa dilakukan dengan menyewa perahu motor dari Pelabuhan Sorong seharga Rp. 30.000/perahu. Wisata yang sangat terjangkau dan penuh taste of history.

____________________________________

Referensi dan sumber saduran:
1. https://kumparan.com/balleonews/pulau-doom-kota-belanda-yang-hilang-di-papua-barat-1qyOJDJp1hF
2. id.wikipedia/pulau doom
3. id.wikipedia/sorong

Foto: koleksi pribadi penulis 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih atas Kunjunganmu